06 Mei 2013

Penyelidikan Kromosom













PRAKTIKUM GENETIKA
“PENYELIDIKAN KROMOSOM”









NAMA                       : JOKSAN SAMUEL
NIM                             : CAA 111 0042



            



KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
2012















A.  Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum “Penyelidikan Kromosom” ini adalah:
a.       Untuk mengetahui fase-fase pembelahan sel dan saat paling efektif terjadinya pembelahan.
b.      Untuk mengetahui bentuk-bentuk dan jumlah kromosom suatu jenis tanaman.
c.       Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor luar terhadap susunan kromosom.

B.     Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
- Ujung akar bawang merah (Allium cepa)
- Larutan fixatif atau larutan HCl
- Zat pewarna (Aceto carmine)
Sedangkan alat yang digunakan adalah:
- Mikroskop
- Slide glass (kaca objek)
- Cover glass (kaca penutup)
- Cawan petri
- Pipet
- Pinset
- Tisu
- Kapas
- Nampan
- Silet
- Pensil atau pulpen tumpul

C.  Tinjauan Pustaka
Di dalam sel terdapat suatu substansi yang sangat penting dalam pewarisan sifat,yang disebut kromosom. Kromosom adalah struktur di dalam sel berupa deret panjang molekul yang terdiri dari satu molekul DNA dan berbagai protein terkait yang merupakan informasi genetik suatu organisme (_,2010).
Kromosom terdapat dalam inti sel. Pada saat pembelahan sel, kromosom juga ikut membelah dan tampak dipilah ke dalam dua sel turunan (Mustahib,2009). Pembelahan sel dibedakan menjadi dua, yaitu pembelahan mitosis dan meiosis. Pembelahan mitosis akan menghasilkan 2 sel anakan, sedangkan pembelahan meiosis akan menghasilkan 4 sel anakan.
Dalam pembelahan sel terdapat beberapa fase. Fase-fase pembelahan sel secara mitosis dibedakan menjadi interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase. Sedangkan pembelahan meiosis dibedakan menjadi meiosis I yang terdiri dari interfase, profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I, serta meiosis II yang terdiri dari interfase I, profase II, metafaseII, anafase II, dan telofase II.
Berikut ini  keadaan kromosom pada fase-fase pembelahan sel:
A.     Interfase          : Kromosom tidak dapat dibedakan satu dengan lainnya dan nukleus terlihat     sebagai gumpalan padat.
B.     Profase            : Kromosom mempersiapkan diri untuk pembelahan sel dengan jalan melakukan penebalan dan pemendekan kromosom.
C.     Metafase          : Kromosom menyusun diri secara acak pada suatu bidang ekuator atau di tengah-tengah sel
D.    Anafase           : Sentromer membelah mengikuti panjang kromosom dan kromatid mulai bergerak pada serabut gelendong menuju kutub-kutub sel terdekatnya.
E.     Telofase           : Kromosom baru telah menyelesaikan pergerakannya menuju kutub dan mulai menyebar di dalam membran nukleus; suatu dinding sel baru mulai terbentuk di antara dua nukleus baru.(Welsh,1991)

D.    Cara Kerja
1.      Pertama-tama, pilih bawang merah yang akarnya baik dan panjang akarnya antara 2,5 – 5 cm. Kemudian potong akar bawang merah tersebut sepanjang 1 cm. Bawang merah yang sudah dipotong akarnya tidak bisa digunakan untuk pengamatan, karena itu bawang tersebut disisihkan ke wadah yang lain supaya tidak tercampur dengan bawang yang belum dipotong akarnya.
2.      Potongan akar bawang merah dimasukkan dalam larutan fiksatif atau HCl selama sekitar 10 menit supaya lunak. Angkat potongan akar dari larutan fiksatif, kemudian letakkan di atas object glass, lalu rajang dengan mengunakan silet.
3.      Kemudian tetesi dengan setetes Acetocarmine dan tutup dengan cover glass. Setelah itu slide glass ditekan-tekan dengan ujung pulpen atau pensil yang tumpul supaya selnya menjadi satu lapisan saja. Kelebihan Acetocarmine yang merembes bisa dibersihkan dengan tisu.
4.      Letakkan preparat di atas lampu bunsen yang menyala, tetapi tidak boleh lama, hanya sebentar saja. Kemudian letakkan preparat pada mikroskop dan amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 x dan 40 x.

E.     Hasil Pengamatan
Di bawah ini adalah foto-foto hasil pengamatan kromosom pada akar bawang merah (Allium cepa)







 








 

 






 
    







Sel-sel masih berada dalam tahap interfase              
     
 

                                     Sel sedang dalam tahap profase

 

    
Ada sel yang sedang mengalami anafase (kromosomnya memisah ke dua kutub sel yang berlawanan)

   
Ada sel yang sedang berada dalam tahap telofase (kromosom sudah sampai di kutub sel dan terbentuk dinding sel baru di antara keduanya)


F.     Pembahsan

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan,pada sel-sel akar bawang merah (Allium cepa) terjadi pembelahan sel.Tidak semua sel pada akar bawang merah tersebut yang membelah,hanya ada beberapa saja.Sel-sel yang sedang membelah tersebut memiliki kromosom yang terlihat jelas,sedangkan sel yang sedang tidak membelah memiliki kromosom yang tidak terlalu jelas,hanya inti sel yang berbentuk bundar dan berwarna merah serta terdapat di tengah sel saja yang terlihat.Kromosom dapat diamati dengan baik dan tampak berwarna merah karena adanya pewarnaan dari Acetocarmine.
Tahap-tahap pembelahan sel yang sempat diamati pada sel-sel akar bawang merah adalah interfase,dimana kromosom tidak dapat dibedakan bentuknya dan nukleus hanya terlihat seperti gumpalan padat di tengah sel.Selanjutnya tahap yang sempat diamati adalah profase,meskipun tidak terlalu jelas,nampak bahwa kromatid mulai terlihat.Tahap yang banyak teramati selanjutnya adalah anafase,dimana kromosom tampak bergerak saling menjauh ke kedua kutub sel.Selanjutnya adalah tahap telofase,dimana tampak kromosom telah sampai di kutub sel dan kembali memadat,serta terbentuk dinding sel baru di tengah-tengah sel.Pada tahap telofase sel tampak agak memanjang dan dinding sel baru terlihat samar sehingga tampak seperti sel yang memiliki dua inti.Tahap yang tidak ditemukan pada pengamatan ini adalah metafase (kromosom berjajar tepat di tengah sel).
Tabel-tabel diatas merupakan tabel Chi-square (X2hitung) yaitu tabel uji statistik sederhana yang digunakan untuk mengevaluasi besarnya deviasi perbandingan frekuensi seimbang yang diharapkan dalam setiap keturunan. Uji statistik ini dapat pula digunakan untuk mengetahui perbandingan genotip populasi yang unggul. Dalam anak tabel tersebut terdapat istilah genotip, yang berarti karakter genetik atau sifat yang tidak tampak. Sifat ini dilambangkan dalam bentuk huruf.
Anak tabel yang lain yaitu Observasi (O) merupakan frekuensi yang diamati, diperoleh dari hasil percobaan yang dilakukan. Dan Expected (E) merupakan frekuensi yang diharapkan, diperoleh dari perbandingan 1 : 2 : 1 pada hasil percobaan. X2 yang merupakan penjumlahan dari (O- E )2 / E yang selanjutnya akan dibandingkan, apabila X2hitung lebih kecil dari X2tabel (5,99), maka kesimpulan dari percobaan yang dilakukan sesuai dengan perbandingan yang diharapkan, jadi sesuai atau mengikuti hukum kebetulan dan sebaliknya. Dari data yang diperoleh dari percobaan diatas, bahwa semua percobaan yaitu : 60 kali, 80 kali, 100 kali, dan 120 kali adalah sesuai dengan perbandingan yang diharapkan atau semua percobaan di atas adalah bagus.

G.    Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa untuk mengevaluasi suatu data percobaan perkawinan, agar mengetahui data tersebut sesuai atau tidak dengan hukum pilihan acak (Random Assortment) maka digunakan tabel Chi-square. Welsh dan Mogea (1991) juga mengatakan bahwa Chi-square adalah uji statistik sederhana, dapat digunakan untuk mengevaluasi besarnya deviasi perbandingan frekuensi seimbang yang diharapkan dalam setiap keturunan. Uji statistik ini dapat pula digunakan untuk mengetahui perbandingan genotip populasi yang unggul. Dan dari percobaan yang telah dilakukan dengan perkawinan 60 kali, 80 kali, 100 kali, dan 120 kali adalah sesuai dengan perbandingan yang diharapkan, jadi sesuai atau mengikuti hukum pilihan acak (Random Assortment) atau semua percobaan di atas adalah bagus.


Jawaban Pertanyaan
  1. Hukum Mendel ada dua macam, yaitu hukum pemisahan (segregasi) dan hukum pilihan acak (Random Assortment).
  2. Segregasi merupakan pasangan alela yang menentukan suatu sifat tertentu ternyata dipindahkan secara terpisah. Dengan pengecualian yang sering terjadi dalam alam, tidak ada pasangan alela yang secara normal dipindahkan bersama-sama dari satu generasi ke generasi lain.
  3. Tiap ulangan dimulai populasi dikembalikan 400 butir karena hukum pilihan acak menyatakan bahwa gen-gen yang menentukan sifat-sifat yang berbeda dipindahkan secara bebas satu dengan yang lain dan sebab itu akan timbul lagi secara pilihan acak pada keturunannya. Pengembalian 400 butir dilakukan agar hasil yang diperoleh  sesuai dengan hukum pilihan acak (Random Assortment)
  4. Chi-square adalah uji statistik sederhana, dilambangkan dengan (x2), dapat digunakan untuk mengevaluasi besarnya deviasi perbandingan frekuensi seimbang yang diharapkan dalam setiap keturunan. Uji statistik ini dapat pula digunakan untuk mengetahui perbandingan genotip populasi yang unggul.
  5. Pernyataan mengenai semakin besar ulangan akan semakin besar nilai (O-E)2/E yang diperoleh, menurut saya tidak tepat, karena dari percobaan yang dilakukan hasilnya tidak stabil, terjadi kenaikan dan penurunan X2hitung  yang dikarenakan pengaruh faktor-faktor kemungkinan genotip dari gen itu

Pengertian Enzim,Bromelin dan Papain



I.         JUDUL
Judul praktikum Mata Kuliah Biokimia ini adalah Percobaan IV “Enzim-Bromelin dan Papain”

II.      PENDAHULUAN
2.1  Dasar Teori
Enzim adalah biokatalisator yang dapat mempercepat reaksi-reaksi kimia tanpa enzim tersebut mengalami perubahan dan secara kolektif membentuk metabolisme antara (intermediary metabolism).
Bromelin tergolong kelompok enzim protease sulfhidril. Bromelin adalah enzim yang dapat diisolasi dari sari atau batang nanas. Buah nanas mengandung bromelain (enzim protease yang dapat menghidrolisaprotein), sehingga dapat digunakan untuk melunakkan daging. Bromelin memiliki kemampuan untuk memecah struktur molekul protein menjadi bentuk lebih sederhana (asam amino).  Buah nanas yang masih hijau atau belum matang mengandung bromelin lebih sedikit dibanding buah nanas segar yang sudah matang.
Secara umum yang dimaksud dengan papain adalah salah satu enzim proteolitik yang dihasilkan dari isolasi penyadapan getah buah pepaya. Enzim papain berasal dari buah pepaya, sedangkan kandungan tertinggi papain terdapat pada buah pepaya muda. Dalam getah pepaya yang masih muda terdapat tiga jenis enzim, yaitu enzim papain, kimopapain dan lisozim. Enzim papain dan kimopapain ini mempunyai kemampuan menguraikan ikatan-ikatan dalam molekul protein, sehingga protein terurai menjadi polipeptida dan dipeptida. Akan tetapi, untuk proses pengempukkan daging lebih efektif menggunakan enzim papain.         
2.2 Tujuan
Adapun tujuan praktikum ini adalah
1.    Membandingkan dan mengidentifikasi kandungan pati
2.    Mengetahui cara kerja amylase

III.   BAHAN DAN ALAT
3.1 Bahan
a. Daging segar
b. Jus nanas (Bromelin)
c. Getah papaya (Papain)

3.2 Alat
a. Beker glass
b. Gelas ukur

IV.   HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil pengamatan Bromelin
Perlakuan
Jam sebelum praktikum
Hasil pengamatan
Suhu kamar
1 Jam
Daging sudah melunak, warna daging merah pucat
Suhu dingin
1 Jam
Daging masih belum hancur, warna merah daging pucat
Suhu kamar
2 Jam
Daging melunak, warna daging merah pucat, daging mulai berbau
Suhu dingin
2 Jam
Daging menjadi hancur, warna daging merah pucat

Tabel 2. Hasil pengamatan Papain
Perlakuan
Jam sebelum praktikum
Hasil pengamatan
Suhu kamar
1 Jam
Daging menjadi lunak, warna daging merah kehitaman
Suhu dingin
1 Jam
Daging masih utuh, warna daging masih segar
Suhu kamar
2 Jam
Daging melunak, warna daging merah, daging mulai berbau
Suhu dingin
2 Jam
Daging menjadi hancur, warna daging merah pucat



4.2  Pembahasan
Pada praktikum ini hal pertama yang dilakukan adalah memasukan potongan daging kedalam masing-masing tabung reaksi kemudian ditambahkan dengan jus nenas (Enzim Bromelin) dan getah papaya (Enzim Papain). Lalu diberi perlakuan dengan ditempatkan disuhu kamar dan suhu dingin dengan waktu perlakuan 1 jam sebelum praktikum dan 2 jam sebelum praktikum.
Dari hasil pengamatan daging yang diberi enzim Bromelin dengan perlakuan diletakan pada suhu kamar dan waktu perlakuan 1 jam sebelum praktikum, menunjukan daging dalam kondisi tekstur sudah melunak, warna dagingnya memucat. Sedangkan pada perlakuan suhu kamar dengan waktu perlakuan 2 jam sebelum praktikum menunjukan daging masih dalam kondisi tekstur melunak dan mulai hancur, warna dagingnya merah pucat, serta daging mulai berbau.
Hasil pengamatan daging yang diberi enzim Bromelin dengan  perlakuan diletakan pada suhu dingin dan waktu perlakuan 1 jam sebelum praktikum menunjukan tekstur daging masih belum melunak, warna dagingnya memucat. Sedangkan pada perlakuan suhu dingin dengan waktu perlakuan 2 jam sebelum praktikum menunjukan daging sudah melunak dan mulai hancur, warna dagingnya merah pucat.
Hasil pengamatan daging yang diberi enzim Papain dengan  perlakuan diletakan pada suhu kamar dan waktu perlakuan 1 jam sebelum praktikum menunjukan tekstur daging menjadi lunak, warna dagingnya merah kehitaman. Sedangkan pada perlakuan suhu kamar dengan waktu perlakuan 2 jam sebelum praktikum menunjukan daging masih dalam kondisi tekstur melunak, warna dagingnya masih merah, serta daging mulai berbau.
Hasil pengamatan daging yang diberi enzim Papain dengan  perlakuan diletakan pada suhu dingin dan waktu perlakuan 1 jam sebelum praktikum menunjukan daging masih dalam kondisi utuh, warna dagingnya masih segar. Sedangkan pada perlakuan suhu kamar dengan waktu perlakuan 2 jam sebelum praktikum menunjukan tekstur daging menjadi hancur, warna dagingnya merah pucat.


V.      KESIMPULAN
Enzim adalah biokatalisator yang dapat mempercepat reaksi-reaksi kimia tanpa enzim tersebut mengalami perubahan. Enzim memiliki banyak jenis, baik yang alami dari alam atau pun enzim buatan. Misalnya enzim dari alam, enzim papain, rennin, fisin dan bromelin. Kebanyakan enzim dari alam terdapat pada bahan pangan, misalnya bromelin terdapat pada tanaman nanas dan papain terdapat pada tanaman papaya.
 Enzim bromelin adalah enzim yang secara alami terdapat pada buah dan batang nanas . Bromelin merupakan salah satu jenis enzim protease sulfhidril yang mampu menghidrolisis ikatan peptida pada protein atau polipeptida menjadi molekul yang lebih kecil yaitu asam amino. Enzim papain adalah salah satu enzim proteolitik yang dihasilkan dari isolasi penyadapan getah buah pepaya.
Aktivitas katalis enzim dipengaruhi oleh suhu enzim. Sebagian protein akan mengalami denaturasi bila suhunya dinaikkan yang mengakibatkan konsentrasi efektif enzim akan menurun dan daya kerja enzim akan menurun pula. Kecepatan katalisis juga akan semakin meningkat dengan meningkatnya konsentrasi enzim. Tingginya konsentrasi enzim, akan mempengaruhi banyaknya substrat yang ditransformasi. Lamanya waktu kerja enzim juga mempengaruhi keaktifannya. Kecepatan katalis enzim akan meningkat dengan lamanya waktu reaksi.