free music at divine-music.info
29 April 2013
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PENGENALAN PERALATAN DAN BAHAN PEMBUATAN LARUTAN BAKU NaOH 0,1N
Pengenalan
Peralatan Dan Bahan Pembuatan Larutan Baku NaOH 0,1 N
A. Tujuan
Praktikum
a)
Mahasiswa
diharapkan dapat menjelaskan tentang alat-alat kimia dan cara pemakaiannya.
b)
Mahasiswa
diharapkan dapat menjelaskan karakteristik bahan-bahan kimia.
B. Dasar
Teori
−
Pengertian
Kimia
Kimia adalah ilmu yang
mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga
molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk
membentuk materi yang ditemukan sehari-hari. Kimia juga mempelajari pemahaman
sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan
tersebut pada tingkat makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi
umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan
oleh gaya antaratom. (Nabunaga Kyota, 2009).
Ilmu
kimia adalah cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari zat dan
perubahannya. Ilmu kimia mengenal bahan kimia, bahan kimia bukanlah zat abstrak
yang perlu ditakuti oleh manusia biasa. (Brady, 1998)
−
Alat-alat
Kimia
Gelas
Kimia (beaker) : berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang
dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu
200 oC. Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L.
Fungsi :
· Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi
· Menampung zat kimia
· Memanaskan cairan
· Media pemanasan cairan
Labu Erlenmeyer : berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepnjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L
Fungsi :
- Untuk menyimpan dan memanaskan larutan
- Menampung filtrat hasil penyaringan
- Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi
Fungsi :
· Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi
· Menampung zat kimia
· Memanaskan cairan
· Media pemanasan cairan
Labu Erlenmeyer : berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepnjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L
Fungsi :
- Untuk menyimpan dan memanaskan larutan
- Menampung filtrat hasil penyaringan
- Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi
Gelas ukur : berupa gelas tinggi dengan skala
di sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas.
Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L.
Fungsi :
Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu
Pipet tetes : berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.
Buret : berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya. Ukurannya mulai dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL dengan skala 0,05 mL.
Fungsi :
Untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.
Tabung reaksi : berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran.
Fungsi :
- Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia
- Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil
Kaca arloji : terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter.
Fungsi :
- Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel
- Tempat saat menimbang bahan kimia
- Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator
Corong : terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut.
Fungsi :
Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi.
Fungsi :
Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu
Pipet tetes : berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.
Buret : berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran di ujungnya. Ukurannya mulai dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL dengan skala 0,05 mL.
Fungsi :
Untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi.
Tabung reaksi : berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran.
Fungsi :
- Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia
- Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil
Kaca arloji : terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter.
Fungsi :
- Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel
- Tempat saat menimbang bahan kimia
- Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator
Corong : terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek. Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring ke dalam corong tersebut.
Fungsi :
Untuk menyaring campuran kimia dengan gravitasi.
Cawan : terbuat dari porselen dan biasa
digunakan untuk menguapkan larutan.
Mortar dan pestle : terbuat dari porselen, kaca atau batu granit yang dapat digunakan untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan kimia.
Spatula : berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau alumunium.
Fungsi :
- Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan
- Dipakai untuk mengaduk larutan
Neraca analisis : digunakan untuk menimbang padatan kimia.
Labu ukur : berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup; terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. Ukurannya mulai dari 1 mL hingga 2 L.
Fungsi :
Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.
Labu bundar : berupa labu dengan leher yang panjang, alasnya ada yang bundar, ada yang rata. Terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 oC.Ukurannya mulai dari 250 mL sampai 2000 mL.
Fungsi :
Untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan.
Corong Buchner : berupa corong yang bagian dasarnya berpori dan berdiameter besar. Terbuat dari porselen, plastik atau kaca. Berguna untuk menyaring sampel agar lebih cepat kering.
Mortar dan pestle : terbuat dari porselen, kaca atau batu granit yang dapat digunakan untuk menghancurkan dan mencampurkan padatan kimia.
Spatula : berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat dari stainless steel atau alumunium.
Fungsi :
- Untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan
- Dipakai untuk mengaduk larutan
Neraca analisis : digunakan untuk menimbang padatan kimia.
Labu ukur : berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup; terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. Ukurannya mulai dari 1 mL hingga 2 L.
Fungsi :
Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan.
Labu bundar : berupa labu dengan leher yang panjang, alasnya ada yang bundar, ada yang rata. Terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 oC.Ukurannya mulai dari 250 mL sampai 2000 mL.
Fungsi :
Untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan.
Corong Buchner : berupa corong yang bagian dasarnya berpori dan berdiameter besar. Terbuat dari porselen, plastik atau kaca. Berguna untuk menyaring sampel agar lebih cepat kering.
Erlenmeyer
Buchner : berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin mengecil, ada
lubang kecil yang dapat dihubungkan dengan selang ke pompa vakum. Terbuat dari
kaca tebal yang dapat menahan tekanan sampai 5 atm. Ukurannya mulai dari 100 mL
hingga 2 L. Dipakai untuk menampung cairan hasil filtrasi.
Cawan petri : berbentuk seperti gelas kimia
yang berdinding sangat rendah. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas.
Berfungsi sebagai wadah menimbang dan menyimpan bahan kimia, mikrobiologi..
Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel.
Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlahreagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan ± 0,05 cm3.(http://sholeh-alamak.blogspot.com/2010/11/alat-alat-kimia-beserta-fungsinya.html)
Cawan Petri atau telepa Petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel.
Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlahreagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan ± 0,05 cm3.(http://sholeh-alamak.blogspot.com/2010/11/alat-alat-kimia-beserta-fungsinya.html)
http://sholeh-alamak.blogspot.com/2010/11/alat-alat-kimia-beserta-fungsinya.html
−
Karakteristik
Sifat Bahan Kimia
Karakteristik
sifat bahan kimia adalah Bahan kimia mudah terbakar,Bahan pengoksidasi, Bahan mudah meledak, Bahan radioaktif,Bahan korosif dan penyebab korosi,Bahan beracun (toksik). (Anonymous,
2011)
− Pengertian Larutan Baku (Rumus
Perhitungan)
larutan
baku adalah adalah larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat dan
teliti. Senyawa yang digunakan untuk membuat larutan baku dinamakan senyawa baku. Molaritas menyatakan banyaknya mol
zat terlarut perkilo grampelarut tang terkandung dalam suatu larutan molaritas
(m) tidak dapatdi hitung dari
kosentrasi molar (M), kecuali jika
rapatan (densitar) larutan itu di ketahui.Molaritas menyatakan jumlah Mol zat
terlarut dalam 1 liter larutan contohnya :
Rumus perhitungan molaritas adalah sebagai berikut:
.
Atau
Dimana M
= Molaritas
Gr = gram
Mr = Molekul Relatif
V = Volume
L = Liter
Normalitas suatu larutan adalah
jumlah gram ekuivalen zat terlarut yang terkandung di dalam 1 liter larutan.
Batas ekuivalen adalah fraksibobot molekul yang berkenaan dengan satu satuan
tertentu, reaksikimia dan 1 gram ekuivalen adalah fraksi yang sama dari pada 1
mol (Harrizul, 1996).
Rumus perhitungan normalitas adalah sebagai berikut.
Atau
− Manfaat Mempelajari Pembuatan
Larutan Baku
dapat mengetahui
konsentrasi pada larutan baku NaOH,
sehingga kita dapat menghitung normalitas dan moralitas pada zat tersebut.
C.
Alat
dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada kegiatan praktikum
Pengenalan peralatan dan bahan pembuatan larutan baku NaOH adalah gelas arloji. Labu ukur, pipet volume, pipet ukur,
beaker glass, enlemeyer, corong, crus porselin,mortar dll.Bahan yang digunakan
adalah AgNO3, HCL, H2SO4,
NaOH, indikator PP, indikator MO, KMO4 .
D. Prosedur
Kerja
Adapun prosedur kerja yang dilkukan
dalam praktikum adalah menyiapkan beberapa perlatan, menggambar alat-alat
tersebut, menulis spesifikasi dan fungsinya, dan menghitung BM NaOH (dalam garam) tersebut sebagai dasar untuk membuat larutan baku 4
gram setelah dilarutkan dalam aquades 1 L.
E. Hasil
Pengamatan
Tabel
1: Hasil Pengamatan Pengenalan Alat
Tabel 2: Hasil Pengamatan Bahan Kimia
NO
|
NAMA BAHAN
|
LAMBANG
|
SIFAT
|
GAMBAR
|
1
|
AgNO3
|
|
Korosit dan Mudah Terbakar
|
|
2
|
NaOH
|
|
Korosit
|
|
3
|
HCL
|
|
Korosit
|
|
4
|
H2SO4
|
|
Korosit
|
|
Tabel 3. Hasil
pengamatan bahan pembuatan larutan baku.
No
|
Nama
bahan baku
|
Volume
|
Sifat
|
1.
|
NaOH
|
0,4
N
|
Basa
kuat
|
2.
|
Aquades
|
100
ml
|
netral
|
F.
Pembahasan
Berdasarkan
tabel I menjelaskan tentang alat-alat kimia.Pengenalan peralatan dapat di
golongkan menjadi 4 golongan yaitu:
1. Alat
ukur
a. pH
meter
berfungsi untuk
mengukur Ph suatu larutan dan terbuat dari bahan elektronik.
b. Timbangan
analitik
Berfungsi untuk
menimbang larutan padat dsn terbuat dari elektronik.
c. Pipet
volume
Berfungsi untuk
mengukur volume suatu larutan.
d. pH
universal
berfungsi untuk
mengukur kadar asam dan basa.
e. Neraca
tiga lengan
Berfungsi untuk
menimbang suatu zat.
f. Timbangan
sedang
Berfungsi untuk
menimbang suatu zat dan terbuat dari besi.
g. Pipet
volume
Berfungsi untuk
mengukur volume suatu zat dan terbuat dari kaca
2. Alat
gelas.
a. Gelas
ukur
Digunakan
untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini mempunyai skala,
tersedia bermacam-macam ukuran. Tidak boleh digunakan untuk mengukur
larutan/pelarut dalam kondisi panas. Perhatikan meniscus pada saat pembacaan
skala.
b. Labu
ukur
Berfungsi untuk
mencampurkan larutan dan terbuat dari kaca.
c. Pipet
ukur
Pipet ini terbuat dari
lat gelas atau kaca dan berfungsi untuk mengukur larutan
d. Beaker
glass
Alat ini bukan alat
pengukur (walaupun terdapat skala, namun ralatnya cukup besar). Digunakan untuk
tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan larutan kimia. Untuk menguapkan
solven/pelarut atau untuk memekatkan.
e. Buret
Terbuat dari gelas.
Mempunyai skala dank ran. Digunakan untuk melakukan titrasi. Zat yang digunakan
untuk menitrasi (titran) ditempatkan dalam buret, dan dikeluarkan sedikit demi
sedikit melalui kran. Volume dari zat yang dipakai dapat dilihat pada skala.
f. Erlenmeyer
Alat ini bukan alat
pengukur, walaupun terdapat skala pada alat gelas tersebut (ralat cukup besar).
Digunakan Untuk menyimpan dan memanaskan larutan, Menampung filtrat
hasil penyaringan, Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses
titrasi. Kadang-kadang boleh juga digunakan untuk memanaskan larutan.
g. Corong
Biasanya terbuat dari
gelas namun ada juga yang terbuat dari plastic. Digunakan untuk menolong pada
saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit, seperti :
botol, labu ukur, buret dan sebagainya.
h. Cawan
porselin
Alat ini digunakan
untuk wadah suatu zat yang akan diuapkan dengan pemanasan.
i.
Tabung reaksi
Tabung Reaksi Terbuat dari gelas.
Dapat dipanaskan. Digunakan untuk mereaksikan zat zat kimia dalam jumlah
sedikit.
j.
Spatula
Digunakan untuk
mengaduk suatu campuran atau larutan kimia pada waktu melakukan reaksi kimia.
Digunakan juga untuk menolong pada waktu menuangkan/mendekantir cairan dalam
proses penyaringan
3. Alat
pemanas
a. Gelas
arloji
Berfungsi untuk
memanaskan larutan dan terbuat dari plastik kaca.
b. Lampun
bunsen
Alat ini berfungsi
untuk membakar larutan atau memanaskan larutan dan terbuat dari kaca.
4. Alat
bantu lainnya
a. Cros
porselin dan motar
Berfungsi untuk
menumbuk zat pada dan sebagai tempat untuk menumbuk zat pada tesebut.
b. Pipet
tetes
Berfungsi berupa pipa kecil terbuat dari
plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi
karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.
c. Rak
tabung reaksi
Berfungsi sebagai
tempat tabung reaksi dan terbuat dari kayu.
d. Kertas saring
Berfungsi untuk
menyaring larutan.
e. Cawan
arloji / gelas arloji
Terbuat dari kaca
bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter.Fungsi :Sebagai penutup gelas
kimia saat memanaskan sampel,Tempat saat menimbang bahan kimia,Tempat untuk
mengeringkan padatan dalam desikator
Berdasarkan
tabel II menjelaskan tentang NaOH (Natrium Hidroksida) juga dikenal sebagai
soda kaustik atau sodium hidroksida adalah sejenis basa logam kaustik, Natrium
Hidroksida terbentuk dari oksida basa. Natrium oksida dilarutkan dalam air
natrium hidoksida membentuk larutan alkelin yang kuat ketika dilarutkan dalam
air. Pada pembuatan larutan baku NaOH
dibutuhkan bahan yaitu zat NaOH dan
Aquades dengan volume NaOH 0,4 ml
dan aquades 10 ml.NaOH bersirfat
basa kuat dan aquades bersifat netral. ).Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat
antara lainadalah tekanan dan suhu. Kelarutan zat padat dan cairan tidak
terpengaruholeh tekanan, sedangkan kelarutan gas-gas akan bertambah,
apabilatekanan diperbesar.(Petrucci, 1996).
Perhitungan
pembuatan larutan NaOH
M mr NaOH = 40
M
M
M1gr
G.
Kesimpulan
Dari
praktikum kimia dasar pengenalan alat dan bahan pembuatan larutan baku NaOH 0,1
N dapat disimpulkan bahawa dalam pengenalan peralatan praktikum diterbagi
menjadi dua jenis, yaitu alat sederhana dan alat yang cukup rumit. Semua
peralatan praktikum juga mempunyai fungsi dan spesifikasi berbeda namun pada
alat sederhana spesifikasinya lebih besar terbuat dari kaca, plastik dan
keramik. Dalam pembuatan bahan baku NaOH 0,1 N ada dikenal rumus untuk
mengetahui seberapa banyak bahan yang diperlukan dengan rumus:
Dimana M = Molaritas
Gr = gram
Mr = Molekul Relatif
V = Volume
L = Liter
Langganan:
Postingan (Atom)