I.
JUDUL
Judul praktikum ke-2 Mata
Kuliah Biokimia ini adalah Percobaan II “Protein – Uji Biuret”
II. PENDAHULUAN
2.1 Dasar Teori
Protein berasal
dari bahasa Yunani protos, yang berarti “yang paling utama”.
Protein merupakan senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama
lain dengan ikatan peptida.
Molekul protein mengandung komposisi rata-rata unsur kimia yaitu karbon
50%, hidrogen 7%, oksigen 23%, nitrogen 26%, dan kadang kala sulfur 0-3% serta
fosfor 0-3%. Protein dapat tidak stabil terhadap beberapa faktor yaitu pH,
radiasi, suhu, medium pelarut organik, dan detergen.
Protein dapat diperoleh dari
makanan yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Protein yang berasal dari hewan disebut
protein hewani, sedangkan yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati.
Beberapa makanan sumber protein adalah daging, telur, susu, ikan, beras,
kacang, kedelai, gandum, jagung, dan buah-buahan. Tumbuhan membentuk protein
dari CO2, H2O dan senyawa nitrogen. Hewan yang makan tumbuhan mengubah protein
nabati menjadi protein hewani. Disamping digunakan untuk pembentukan sel-sel
tubuh, protein juga dapat digunakan sebagai sumber energi apabila tubuh
kekurangan karbohidrat dan lemak.
Uji protein dengan metode identifikasi protein secara kualitatif dapat
menggunakan prinsif Uji Biuret, yaitu pembentukan senyawa kompleks koordinat
yang berwarna yang dibentuk oleh Cu²‡ dengan gugus –CO dan –NH pada ikatan
peptida dalam larutan suasana basa.
2.2 Tujuan
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengamati
perubahan yang terjadi pada protein pada uji Biuret.
III.
BAHAN DAN ALAT
3.1 Bahan
a. Albumin 20%
b. NaOH 0,1N 1ml
c. CuSO4 0,1N 2
tetes
3.2 Alat
a. Tabung
reaksi
b. Rak
tabung reaksi
c. Pipet
tetes
d. Pipet
Volume
IV.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil pengamatan
Albumin + NaOH
Ulangan
|
Hasil pengamatan
|
1
|
Terjadi penggumpalan dan pengendapan berwarna putih.
Larutan berwana merah muda pada bagian atas dan coklat tua pada bagian
bawah
|
2
|
Larutan berwana merah muda pada bagian atas dan bening pada bagian
bawah
|
3
|
Terjadi sedikit penggumpalan dan pengendapan berwarna putih.
Larutan Albumin berubah warna menjadi merah muda
|
Tabel 2. Hasil pengamatan
Albumin+NaOH+CuSO4
Ulangan
|
Hasil Pengamatan
|
1
|
Larutan berubah warna menjadi sedikit ungu pada bagian atas an
berwarna bening pada bagian bawah
|
2
|
Larutan berubah warna menjadi merah muda pada bagian atas dan berwarna
bening pada bagian bawah
|
3
|
Larutan berubah warna menjadi ungu
|
4.2
Pembahasan
Pada praktikum ini hal pertama yang dilakukan adalah memasukan 1ml larutan protein albumin pada
masing-masing tabung reaksi, lalu ditambahkan dengan 1 ml NaOH 0,1 N pada larutan
protein albumin. Setelah ditambah larutan NaOh, terdapat endapan putih di dalam larutan dan bintik-bintik berwarna merah
muda, yang sebelumnya albumin (putih telur) berwarna putih
bening kental. Penambahan larutan NaOH pada larutan protein tersebut yaitu sebagai katalis yang
berfungsi untuk menghancurkan atau memecahkan protein. Kemudian pada larutan protein albumin
tersebut ditambahkan dua tetes larutan CuSo4 0,1 N, sampai timbul
warna pada larutan protein albumin. Setelah ditambahkan larutan CuSo4
pada larutan protein albumin, terjadi
perubahan warna pada larutan albumin yaitu warna larutan menjadi berwarna ungu
dan warna ungu tetap tidak hilang walaupun di kocok, serta masih terdapat
endapan putih.
Larutan CuSo4 yang bersifat
basa bereaksi dengan polipeptida, sedangkan polipeptida merupakan penyusun protein.
Yang menandakan adanya protein yaitu terdapat ikatan peptida yang lebih banyak,
hal itu terbukti saat penambahan larutan CuSo4
dan dikocok larutan tetap berwarna ungu yang
menandakan bahwa ikatan peptidanya kuat, karena apabila ikatan peptidanya lemah
saat larutan protein ditambahkan larutan CuSo4,
warna ungunya akan memudar saat dikocok. Uji Biuret digunakan untuk membuktikan adanya
peptida pada larutan protein albumin. Dan dari hasil percobaan yang telah
dilakukan terbukti adanya protein pada larutan albumin.
V. KESIMPULAN
Protein merupakan senyawa organik
kompleks yang merupakan polimer dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan
peptida. Molekul protein mengandung komposisi rata-rata unsur kimia yaitu
karbon 50%, hidrogen 7%, oksigen 23%, nitrogen 26%, dan kadang kala sulfur 0-3%
serta fosfor 0-3%. Uji Biuret digunakan untuk
membuktikan adanya peptida
Penambahan larutan NaOH pada larutan protein tersebut
yaitu sebagai katalis yang berfungsi untuk menghancurkan atau memecahkan
protein. larutan CuSo4 yang bersifat
basa bereaksi dengan polipeptida, sedangkan polipeptida merupakan penyusun
protein. Yang menandakan ada tidaknya protein yaitu terdapat ikatan peptida
yang kuat, hal itu terbukti larutan
tetap berwarna ungu yang menandakan bahwa ikatan peptidanya kuat. Karena
apabila ikatan peptidanya lemah pada saat larutan protein ditambahkan larutan CuSo4, warna ungunya
akan memudar saat dikocok
bukannya CuSO4 sifatnya asam ya?
BalasHapus