06 Mei 2013

Pengujian Angka Saponifikasi



I.         JUDUL
Judul praktikum Mata Kuliah Biokimia ini adalah Percobaan III “Pengujian Angka Saponifikasi”.

II.      PENDAHULUAN
2.1 Dasar Teori
Istilah saponifikasi dalam literatur berarti “soap making”. Akar kata “sapo” dalam bahasa Latin yang artinya soap / sabun. Pengertian Saponifikasi (saponification) adalah reaksi yang terjadi ketika minyak / lemak dicampur dengan larutan alkali. Ada dua produk yang dihasilkan dalam proses ini, yaitu Sabun dan Gliserin.
Angka penyabunan menunjukan berat molekul lemak dan miyak secara kasar. Miyak yang disusun oleh asam lemak berantai karbon yang pendek mempunyai berat molekul yang relative kecil, maka akan mempunyai angka penyabunan yang besar. Dan sebaliknya, bila mempunyai berat molekul yang besar, maka angka penyabunan  relative kecil. Angka penyabunan dinyatakan sebagai banyaknya (gram) NaOH atau KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak.
Alkohol yang ada pada KOH berfungsi untuk melarutkan asam lemak hasil hidrolisa agar mempermudah reaksi dengan basa sehingga membentuk sabun. Penentuan bilangan penyabunan dilakukan untuk  mengetahi sifat minyak dan lemak. Pengujian sifat ini dapat digunakan untuk membedakan lemak yang satu dengan yang lainnya. Angka penyabunan dapat juga digunakan untuk menentukan berat molekul dari suatu lemak atau minyak.

2.2 Tujuan
Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk menentukan erat molekul minyak dan lemak secara kasar.

III.   BAHAN DAN ALAT
3.1 Bahan
a. Minyak Goreng
b. KOH 0,5N alkoholik
c. HCl 0,5N
d. Indikator PP
3.2 Alat
a. Timbangan Analitik
b. Erlenmeyer
c. Gelas Erlenmayer
d. Buret
e. Pipet Tetes

IV.   HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil pengamatan Pengujian Angka Saponifikasi
Berat contoh
Hasil pengamatan
KOH 50 ml
Indikator PP 2 tetes
HCL
Tiga sampel tabung erlenmayer
minyak goreng 5 gram
Larutan minyak berubah menjadi keruh, selama pemansan butir-butir minyak terdapat pada permukaan sehingga terdapat 2 lapisan, lapisan atas berupa minyak kuning bening, lapisan bawah berwarna putih keruh
Larutan berubah warna menjadi merah muda
Jumlah larutan HCL yang digunakan untuk titrasi tiga sampel yaitu
·       35 ml
·       34 ml
·       34 ml



4.2  Pembahasan
Pada praktikum ini hal pertama yang dilakukan adalah menimbang minyak goreng seberat 5 gram. Kemudian ditambkan dengan 50 ml larutan KOH 0,5 N, larutan minyak yang semula berwarna kuning bening berubah warna menjadi putih susu. Lalu campuran 5 gram larutan minyak goreng ditambah dengan 50 ml KOH 0,5 N dipanaskan didalam iar yang mendidih. Selama pemanassan, butir-butir minyak terlihat pada permukaan larutan berupa buih. Perlahan-lahan buih-buih minyak yang terlihat pada permukaan larutan mulai menghilang dan larutan yang berwarna putih susu menjadi keruh. Setelah dingin larutan terdiri atas dua lapisan, lapisan atas berupa minyak yang berwarna kuning bening, sedangkan lapisan atas berwarna putih keruh.
Lalu larutan tersebut diteteskan dengan larutan indikator PP sebanyak dua tetes sehingga larutan berubah warna menjadi merah muda. Kemudian dititrasi dengan larutan HCL 0,5 N dengan perbandingan pada setiap sampel  sebanyak 35 ml, 34 ml, dan 34 ml sehingga larutan berubah warna kembali menjadi keruh dan minyak menggumpal dipermukaan. Penghintungan angka penyabunan menggunakan rumus :

Angka Penyabunan
ts = Volume Blanko (ml)
tb = volume Titrasi (ml)
Sehingga diperoleh hasil angka penyabunan minyak goreng sebesar :
tb                   = 50 ml            N HCL                        = 0,5
ts1                  = 35 ml            BM KOH        = 56
ts2                        = 34 ml            Berat contoh = 5 gram
ts3                        = 34 ml
Angka Penyabunan ts1
 
Angka Penyabunan ts2
 
Angka Penyabunan ts3
V.      KESIMPULAN
Saponifikasi adalah reaksi yang terjadi ketika minyak / lemak dicampur dengan larutan alkali. Ada dua produk yang dihasilkan dalam proses ini, yaitu Sabun dan Gliserin. Angka penyabunan dinyatakan sebagai banyaknya (gram) NaOH atau KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak. Alkohol yang ada pada KOH berfungsi untuk melarutkan asam lemak hasil hidrolisa agar mempermudah reaksi dengan basa sehingga membentuk sabun.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar