A.
TUJUAN
PRAKTIKUM
Adapun
tujuan praktikum yaitu untuk mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan
reaksi.
B.
DASAR
TEORI
Kecepatan
reaksi/laju reaksi adalah banyaknya mol/liter suatu zat yang dapat berubah
menjadi zat lain dalam setiap satuan waktu.Pada umumnya kecepatan reaksi akan
besar bila konsentrasi pereaksi cukup besar.Dengan berkurangnya konsentrasi
pereaksi sebagai akibat reaksi, maka akan berkurang pula kecepatannya.Laju reaksi berhubungan
dengan konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Hubungan ini ditentukan
oleh persamaan laju tiap-tiap reaksi.Perlu diperhatikan bahwa beberapa reaksi
memiliki kelajuan yang tidak tergantung pada konsentrasi reaksi.Hal
ini disebut sebagai reaksi orde nol.Laju reaksi pada reaksi sederhana berbanding lurus
dengan hasil kali konsentrasi. Konsentrasi reaktan yang di pangkatkan koefisien
reaksinya.Sehingga dapat lebih mudah dihitung secara matematis.Tetapi untuk
beberapa reaksi kompleks akan sangat sulit untuk ditentukan orde reaksinya.Orde reaksi adalah banyaknya
faktor konsentrasi zat reaktan yang mempengaruhi kecepatan reaksi.
Penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi tetapi hanya dapat ditentukan berdasarkan percobaan(Habibi, 2008).
Penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi tetapi hanya dapat ditentukan berdasarkan percobaan(Habibi, 2008).
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kecepatan reaksi yaitu konsentrasi, suhu,luas
permukaan,katalis,waktu.Konsentrasi,pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan
reaksi dapat diterangkan melalui pendekatan teori tumbukan.Makin besar
konsentrasi zat yang terlibat dalam suatu reaksi berarti makin banyak partikel
atau molekul yang bertumbukan. Akibatnya, jumlah tumbukan per satuan luas, per
satuan waktu juga mengalami kenaikan.Dengan kata lain, pada keadaan seperti itu
kecapatan reaksi bertambah cepat. Suhu, hampir semua reaksi menjadi lebih cepat
bila suhu dinaikkan karena kalor yang diberikan akan menambah energi kinetik
partikel pereaksi.Akibatnya jumlah dan energi tumbukan bertambah besar. Luas
permukaan,ukuran materi atau luas permukaan sentuh sangat mempengaruhi kecepatan
reaksi.Untuk mengetahui seberapa besar luas permukaan, bandingkan ketika sebuah
zat dibiarkan menjadi satu bagian padat dan zat yang sama dalam bentuk serbuk.Tentu
luas permukaan zat tersebut akan lebih banyak ketika zat tersebut dalam bentuk
serbuk karena semakin besar luas permukaan (partikel) semakin banyak pula partikel
saling bertumbukan.Katalis, katalisator adalah senyawa yang dapat
mempercepat reaksi. Senyawa yang memperlambat reaksi disebut inhibitor(Martin
Silberberg, 2011). Ketika reaksi selesai, maka
akan didapatkan kembali massa katalasis yang sama seperti pada awal
ditambahkan.Katalis dapat dibagi berdasarkan dua tipe dasar, yaitu reaksi
heterogen dan reaksi homogen. Didalam reaksi heterogen, katalis berada dalam
fase yang berbeda dengan reaktan. Sedangkan pada dalam reaksi homogen, katalis
berada dalam fase yang sama dengan reaktan(http://id.bebas.ui.ac.id).
C.
WAKTU
DAN TEMPAT
Praktikum
Kimia Dasar dengan materi ”KECEPATAN
REAKSI”. Dilaksanakan pada hari Kamis, 12 April 2012 pukul 18:30-20:00 Wib.
Bertempat di laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Palangkaraya.
D.
BAHAN
DAN ALAT
Adapun
bahan dan alat yaitu :
-
Bahan
Bahan
yang digunakan yaitu Na2S 0,2 N; 0,4 N; 0,8 N; 1 N, H2SO4
0,2 N; 0,4 N; 0,6 N; 0,8 N; 1N, dan
aquades.
-
Alat
Alat
yang digunakan yaitu rak tabung reaksi, tabung reaksi, beaker glass, stopwatch,
pengaduk, gelas ukur, penjepit kayu, dan pipet tetes.
E.
PROSEDUR
KERJA
1. Hubungan
antara Kecepatan Reaksi dengan konsentrasi H2SO4
a. Mengisi
5 tabung reaksi, masing-masing dengan 5 ml Na2S 0,2 N dan letakkan
dirak.
b. Mengisi
pada tabung pertama 5 ml H2SO4 0,2 N dan aduklah dengan
cepat sampai timbul kekeruhan.
c. Mencatat
waktu terbentuknya kekeruhan.
d. Mengulang
percobaan di atas untuk tabung reaksi berikutnya dengan konsentrasi H2SO4
0,4 N; 0,6 N; 0,8 N; 1N.
e. Membuat
kurva antara 1/t terhadap konsentrasi H2SO4.
2. Hubungan
antara Kecepatan Reaksi dengan konsentrasi Na2S
a. Mengisi
5 tabung reaksi, masing-masing dengan 5 ml H2SO4 0,2 N
dan meletakkan dirak.
b. Mengisi
pada tabung pertama 5 ml Na2S 0,2 N dan mengaduk dengan cepat sampai
timbul kekeruhan.
c. Mencatat
waktu terbentuknya kekeruhan.
d. Mengulang
percobaan di atas untuk tabung reaksi berikutnya dengan konsentrasi Na2S 0,4 N;
0,8 N; 1 N.
e. Membuat
kurva antara 1/t terhadap konsentrasi Na2S.
F.
HASIL
PENGAMATAN
Tabel
1. Hasil pengamatan hubungan antara kecepatan reaksi dengan konsentrasi H2SO4.
No
|
Bahan
mula-mula
|
Bahan
yang
di
tambahkan
|
Waktu
terbentuk
kekeruhan
|
Nilai
1/t
|
||
Nama
|
Jumlah
|
Nama
|
Jumlah
|
|||
1
|
Na2S
0,2
N
|
5
ml
|
H2SO4
0,2
N
|
5
ml
|
5,52
|
|
2
|
Na2S
0,2
N
|
5
ml
|
H2SO4
0,4
N
|
5
ml
|
5,28
|
|
3
|
Na2S
0,2
N
|
5
ml
|
H2SO4
0,6
N
|
5
ml
|
4,01
|
|
4
|
Na2S
0,2
N
|
5
ml
|
H2SO4
0,8
N
|
5
ml
|
3,94
|
|
5
|
Na2S
0,2
N
|
5
ml
|
H2SO4
1
N
|
5
ml
|
2,77
|
Tabel 2. Hasil
pengamatan hubungan antara kecepatan reaksi dengan konsentrasi Na2S.
No
|
Bahan
mula-mula
|
Bahan
yang
di
tambahkan
|
Waktu
terbentuk
kekeruhan
|
Nilai
1/t
|
||
Nama
|
Jumlah
|
Nama
|
Jumlah
|
|||
1
|
H2SO4
0,2
N
|
5
ml
|
Na2S
0,2
N
|
5
ml
|
3,24
|
|
2
|
H2SO4
0,2
N
|
5
ml
|
Na2S
0,4
N
|
5
ml
|
2,02
|
|
3
|
H2SO4
0,2
N
|
5
ml
|
Na2S
0,8
N
|
5
ml
|
2,58
|
|
4
|
H2SO4
0,2
N
|
5
ml
|
Na2S
1
N
|
5 ml
|
49,22
|
Kurva Tabel 1. Hasil
pengamatan hubungan antara kecepatan reaksi dengan konsentrasi H2SO4.
Y
0,36
0,25
0,24
0,19
0,18
0 0,2 N 0,4 N 0,6 N 0,8N 1N X
Kurva Tabel 2. Hasil
pengamatan hubungan antara kecepatan reaksi dengan konsentrasi Na2S.
Y
0,49
0,38
0,30
0,02
0 0,2
N 0,4 N 0,8 N 1N X
G.
PEMBAHASAN
Pada
tabel 1,pada percobaan 1 dengan bahan Na2S dengan konsentrasi 0,2 N
sebanyak 5 ml ditambahkan dengan H2SO4 dengan konsentrasi
0,2 N sebanyak 5 ml, kemudian menghitung waktu terbentuk kekeruhannya yaitu
5,52 sehingga di dapatkan dengan jumlah 0,18. Pada percobaan 2 dengan bahan Na2S
denga konsentrasi 0,2 N sebanyak 5 ml ditambakan dengan H2SO4
dengan konsentrasi 0,4 N sebanyak 5 ml, kemudian menghitung waktu terbentuk
kekeruhannya yaitu 5,28 sehingga di dapatkan dengan jumlah 0,19. Pada percobaan
3 dengan bahan Na2S dengan konsentrasi 0,2 N sebanyak 5 ml di
tambahkan dengan H2SO4 dengan konsentrasi 0,6 N sebanyak
5 ml, kemudian menghitung waktu terbentuk kekeruhannya yaitu 4,01 sehingga
didapatkan dengan jumlah 0,24. Pada percobaan 4 dengan bahan Na2S
denga konsentrasi 0,2 N sebanyak 5 ml ditambakan dengan H2SO4
dengan konsentrasi 0,8 N sebanyak 5 ml, kemudian menghitung waktu terbentuk
kekeruhannya yaitu 3,94 sehingga di dapatkan dengan jumlah 0,25. Pada percobaan
5 dengan bahan Na2S denga konsentrasi 0,2 N sebanyak 5 ml ditambakan
dengan H2SO4 dengan konsentrasi 1 N sebanyak 5 ml,
kemudian menghitung waktu terbentuk kekeruhannya yaitu 2,77 sehingga di
dapatkan dengan jumlah 0,36. Jadi kecepatan reaksi yang paling tinggi yaitu
pada Na2S 0,4 N, karena kekeruhan yang terbentuk setiap hitungan
waktu semakin naik/bertambah.
Pada
tabel 2, pada percobaan 1 dengan bahan H2SO4 denga
konsentrasi 0,2 N sebanyak 5 ml ditambahkan
dengan Na2S dengan konsentrasi 0,2 N sebanyak 5 ml, kemudian
menghitung waktu terbentuk kekeruhannya yaitu 3,24 sehingga di dapatkan dengan
jumlah 0,30. Pada percobaan 2 dengan bahan H2SO4 denga
konsentrasi 0,2 N sebanyak 5 ml ditambakan dengan Na2S dengan
konsentrasi 0,4 N sebanyak 5 ml, kemudian menghitung waktu terbentuk
kekeruhannya yaitu 2,02 sehingga di dapatkan dengan jumlah 0,49. Pada percobaan
3 dengan bahan H2SO4 denga konsentrasi 0,2 N sebanyak 5
ml ditambakan dengan Na2S dengan konsentrasi 0,8 N sebanyak 5 ml,
kemudian menghitung waktu terbentuk kekeruhannya yaitu 2,58 sehingga di
dapatkan dengan jumlah 0,38. Pada percobaan 4 dengan bahan H2SO4
denga konsentrasi 0,2 N sebanyak 5 ml ditambakan dengan Na2S dengan
konsentrasi 1 N sebanyak 5 ml, kemudian menghitung waktu terbentuk kekeruhannya
yaitu 49,22 sehingga di dapatkan dengan jumlah 0,02. Jadi
pada bahan H2SO4 0,2 N dan 0,4 N kekeruhan yang terbentuk
setiap hitungan waktu naik/bertambah dan pada bahan H2SO4 0,8
N dan 1 N kekeruhan yang terbentuk setiap hitungan waktu menurun/berkurang.
H.
KESIMPULAN
Kecepatan
reaksi akan besar bila konsentrasi pereaksi cukup besar, dengan berkurangnya
konsentrasi pereaksi sebagai akibat reaksi, maka akan berkurang pula
kecepatannya. Laju reaksi
berhubungan dengan konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam reaksi, beberapa
reaksi memiliki kelajuan yang tidak tergantung pada konsentrasi
reaksi, laju reaksi
pada reaksi sederhana berbanding lurus dengan hasil kali konsentrasi.
Makasih gan
BalasHapus