29 April 2013

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KECEPATAN REAKSI


A.    TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan praktikum yaitu untuk mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan reaksi.

B.     DASAR TEORI
Kecepatan reaksi/laju reaksi adalah banyaknya mol/liter suatu zat yang dapat berubah menjadi zat lain dalam setiap satuan waktu.Pada umumnya kecepatan reaksi akan besar bila konsentrasi pereaksi cukup besar.Dengan berkurangnya konsentrasi pereaksi sebagai akibat reaksi, maka akan berkurang pula kecepatannya.Laju reaksi berhubungan dengan konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam reaksi. Hubungan ini ditentukan oleh persamaan laju tiap-tiap reaksi.Perlu diperhatikan bahwa beberapa reaksi memiliki kelajuan yang tidak tergantung pada konsentrasi reaksi.Hal ini disebut sebagai reaksi orde nol.Laju reaksi pada reaksi sederhana berbanding lurus dengan hasil kali konsentrasi. Konsentrasi reaktan yang di pangkatkan koefisien reaksinya.Sehingga dapat lebih mudah dihitung secara matematis.Tetapi untuk beberapa reaksi kompleks akan sangat sulit untuk ditentukan orde reaksinya.Orde reaksi adalah banyaknya faktor konsentrasi zat reaktan yang mempengaruhi kecepatan reaksi.
Penentuan orde reaksi tidak dapat diturunkan dari persamaan reaksi tetapi hanya dapat ditentukan berdasarkan percobaan
(Habibi, 2008).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi yaitu konsentrasi, suhu,luas permukaan,katalis,waktu.Konsentrasi,pengaruh konsentrasi terhadap kecepatan reaksi dapat diterangkan melalui pendekatan teori tumbukan.Makin besar konsentrasi zat yang terlibat dalam suatu reaksi berarti makin banyak partikel atau molekul yang bertumbukan. Akibatnya, jumlah tumbukan per satuan luas, per satuan waktu juga mengalami kenaikan.Dengan kata lain, pada keadaan seperti itu kecapatan reaksi bertambah cepat. Suhu, hampir semua reaksi menjadi lebih cepat bila suhu dinaikkan karena kalor yang diberikan akan menambah energi kinetik partikel pereaksi.Akibatnya jumlah dan energi tumbukan bertambah besar. Luas permukaan,ukuran materi atau luas permukaan sentuh sangat mempengaruhi kecepatan reaksi.Untuk mengetahui seberapa besar luas permukaan, bandingkan ketika sebuah zat dibiarkan menjadi satu bagian padat dan zat yang sama dalam bentuk serbuk.Tentu luas permukaan zat tersebut akan lebih banyak ketika zat tersebut dalam bentuk serbuk karena semakin besar luas permukaan (partikel) semakin banyak pula partikel saling bertumbukan.Katalis, katalisator adalah senyawa yang dapat mempercepat  reaksi. Senyawa yang memperlambat reaksi disebut inhibitor(Martin Silberberg, 2011). Ketika reaksi selesai, maka akan didapatkan kembali massa katalasis yang sama seperti pada awal ditambahkan.Katalis dapat dibagi berdasarkan dua tipe dasar, yaitu reaksi heterogen dan reaksi homogen. Didalam reaksi heterogen, katalis berada dalam fase yang berbeda dengan reaktan. Sedangkan pada dalam reaksi homogen, katalis berada dalam fase yang sama dengan reaktan(http://id.bebas.ui.ac.id).

C.    WAKTU DAN TEMPAT
Praktikum Kimia Dasar dengan materi ”KECEPATAN REAKSI”. Dilaksanakan pada hari Kamis, 12 April 2012 pukul 18:30-20:00 Wib. Bertempat di laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Palangkaraya.

D.    BAHAN DAN ALAT
Adapun bahan dan alat yaitu :
-          Bahan
Bahan yang digunakan yaitu Na2S 0,2 N; 0,4 N; 0,8 N; 1 N, H2SO4 0,2 N; 0,4 N; 0,6 N; 0,8 N; 1N, dan aquades.
-          Alat
Alat yang digunakan yaitu rak tabung reaksi, tabung reaksi, beaker glass, stopwatch, pengaduk, gelas ukur, penjepit kayu, dan pipet tetes.

E.     PROSEDUR KERJA
1.    Hubungan antara Kecepatan Reaksi dengan konsentrasi H2SO4
a.    Mengisi 5 tabung reaksi, masing-masing dengan 5 ml Na2S 0,2 N dan letakkan dirak.
b.    Mengisi pada tabung pertama 5 ml H2SO4 0,2 N dan aduklah dengan cepat sampai timbul kekeruhan.
c.    Mencatat waktu terbentuknya kekeruhan.
d.   Mengulang percobaan di atas untuk tabung reaksi berikutnya dengan konsentrasi H2SO4 0,4 N; 0,6 N; 0,8 N; 1N.
e.    Membuat kurva antara 1/t terhadap konsentrasi H2SO4.
2.    Hubungan antara Kecepatan Reaksi dengan konsentrasi Na2S
a.       Mengisi 5 tabung reaksi, masing-masing dengan 5 ml H2SO4 0,2 N dan meletakkan dirak.
b.      Mengisi pada tabung pertama 5 ml Na2S 0,2 N dan mengaduk dengan cepat sampai timbul kekeruhan.
c.       Mencatat waktu terbentuknya kekeruhan.
d.      Mengulang percobaan di atas untuk tabung reaksi berikutnya dengan konsentrasi Na2S 0,4 N; 0,8 N; 1 N.
e.       Membuat kurva antara 1/t terhadap konsentrasi Na2S.

F.     HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Hasil pengamatan hubungan antara kecepatan reaksi dengan konsentrasi H2SO4.
       No
Bahan mula-mula
Bahan yang
di tambahkan
Waktu terbentuk
kekeruhan
                    Nilai 1/t
Nama
Jumlah
Nama
Jumlah
1
Na2S
0,2 N
5 ml
H2SO4
0,2 N
5 ml
5,52
2
Na2S
0,2 N
5 ml
H2SO4
0,4 N
5 ml
5,28
3
Na2S
0,2 N
5 ml
H2SO4
0,6 N
5 ml
4,01
4
Na2S
0,2 N
5 ml
H2SO4
0,8 N
5 ml
3,94
5
Na2S
0,2 N
5 ml
H2SO4
1 N
5 ml
2,77

Tabel 2. Hasil pengamatan hubungan antara kecepatan reaksi dengan konsentrasi Na2S.
       No
Bahan mula-mula
Bahan yang
di tambahkan
Waktu
terbentuk
kekeruhan
                  Nilai 1/t
Nama
Jumlah
Nama
Jumlah
1
H2SO4
0,2 N
5 ml
Na2S
0,2 N
5 ml
3,24
2
H2SO4
0,2 N
5 ml
Na2S
0,4 N
5 ml
2,02
3
H2SO4
0,2 N
5 ml
Na2S
0,8 N
5 ml
2,58
4
H2SO4
0,2 N
5 ml
Na2S
1 N
5 ml
49,22

Kurva Tabel 1. Hasil pengamatan hubungan antara kecepatan reaksi dengan konsentrasi H2SO4.
                  Y
0,36
0,25
0,24
0,19
0,18                                                                     
                  0      0,2 N   0,4 N   0,6 N   0,8N    1N         X

Kurva Tabel 2. Hasil pengamatan hubungan antara kecepatan reaksi dengan konsentrasi Na2S.
                   Y
0,49
0,38
0,30
0,02


 
      0      0,2 N     0,4 N      0,8 N     1N      X


G.    PEMBAHASAN
Pada tabel 1,pada percobaan 1 dengan bahan Na2S dengan konsentrasi 0,2 N sebanyak 5 ml ditambahkan dengan H2SO4 dengan konsentrasi 0,2 N sebanyak 5 ml, kemudian menghitung waktu terbentuk kekeruhannya yaitu 5,52 sehingga di dapatkan dengan jumlah 0,18. Pada percobaan 2 dengan bahan Na2S denga konsentrasi 0,2 N sebanyak 5 ml ditambakan dengan H2SO4 dengan konsentrasi 0,4 N sebanyak 5 ml, kemudian menghitung waktu terbentuk kekeruhannya yaitu 5,28 sehingga di dapatkan dengan jumlah 0,19. Pada percobaan 3 dengan bahan Na2S dengan konsentrasi 0,2 N sebanyak 5 ml di tambahkan dengan H2SO4 dengan konsentrasi 0,6 N sebanyak 5 ml, kemudian menghitung waktu terbentuk kekeruhannya yaitu 4,01 sehingga didapatkan dengan jumlah 0,24. Pada percobaan 4 dengan bahan Na2S denga konsentrasi 0,2 N sebanyak 5 ml ditambakan dengan H2SO4 dengan konsentrasi 0,8 N sebanyak 5 ml, kemudian menghitung waktu terbentuk kekeruhannya yaitu 3,94 sehingga di dapatkan dengan jumlah 0,25. Pada percobaan 5 dengan bahan Na2S denga konsentrasi 0,2 N sebanyak 5 ml ditambakan dengan H2SO4 dengan konsentrasi 1 N sebanyak 5 ml, kemudian menghitung waktu terbentuk kekeruhannya yaitu 2,77 sehingga di dapatkan dengan jumlah 0,36. Jadi kecepatan reaksi yang paling tinggi yaitu pada Na2S 0,4 N, karena kekeruhan yang terbentuk setiap hitungan waktu semakin naik/bertambah.
Pada tabel 2, pada percobaan 1 dengan bahan H2SO4 denga konsentrasi 0,2 N sebanyak 5 ml ditambahkan dengan Na2S dengan konsentrasi 0,2 N sebanyak 5 ml, kemudian menghitung waktu terbentuk kekeruhannya yaitu 3,24 sehingga di dapatkan dengan jumlah 0,30. Pada percobaan 2 dengan bahan H2SO4 denga konsentrasi 0,2 N sebanyak 5 ml ditambakan dengan Na2S dengan konsentrasi 0,4 N sebanyak 5 ml, kemudian menghitung waktu terbentuk kekeruhannya yaitu 2,02 sehingga di dapatkan dengan jumlah 0,49. Pada percobaan 3 dengan bahan H2SO4 denga konsentrasi 0,2 N sebanyak 5 ml ditambakan dengan Na2S dengan konsentrasi 0,8 N sebanyak 5 ml, kemudian menghitung waktu terbentuk kekeruhannya yaitu 2,58 sehingga di dapatkan dengan jumlah 0,38. Pada percobaan 4 dengan bahan H2SO4 denga konsentrasi 0,2 N sebanyak 5 ml ditambakan dengan Na2S dengan konsentrasi 1 N sebanyak 5 ml, kemudian menghitung waktu terbentuk kekeruhannya yaitu 49,22 sehingga di dapatkan dengan jumlah 0,02. Jadi pada bahan H2SO4 0,2 N dan 0,4 N kekeruhan yang terbentuk setiap hitungan waktu naik/bertambah dan pada bahan H2SO4 0,8 N dan 1 N kekeruhan yang terbentuk setiap hitungan waktu menurun/berkurang.

H.    KESIMPULAN
Kecepatan reaksi akan besar bila konsentrasi pereaksi cukup besar, dengan berkurangnya konsentrasi pereaksi sebagai akibat reaksi, maka akan berkurang pula kecepatannya. Laju reaksi berhubungan dengan konsentrasi zat-zat yang terlibat dalam reaksi, beberapa reaksi memiliki kelajuan yang tidak tergantung pada konsentrasi reaksi, laju reaksi pada reaksi sederhana berbanding lurus dengan hasil kali konsentrasi.


1 komentar: