A. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan
praktikum sifat asam dan basa senyawa, titrasi asam basa yaitu :
a. Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang
sifat-sifat asam dan basa senyawa.
b. Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang perbedaan
tingkat keasaman antara alkohol alifatis dan alkohol aromatis.
c. Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang struktur
senyawa asam basa.
d. Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang struktur
senyawa asam dan basa berdasarkan struktur elektron
e. Melakukan titrasi asam basa untuk menentukan konsentrasi
suatu larutan.
B. DASAR TEORI
Asam basa
merupakan salah satu sifat suatu zat baik yang berbentuk larutan maupun non
pelarut, sifat dari asam yaitu terasa masam dan basa terasa pahit dan sifat
asam basa juga bersifat beracun dan korosif. hubungan asam basa dengan pH
adalah pH sebagai penentu agar suatu senyawa bisa diketahui bersifat asam atau
basa, jika pH senyawa lebih kecil dari 7 maka senyawa tersebut bersifat asam
dan jika suatu senyawa pH lebih besar dari 7 maka senyawa tersebut bersifat
basa. ( Yayan sunarya, 2003 )(Windarti,T.,2008)
Teori asam
basa menurut Arrhenius yaitu asam adalah suatu spesies yang akan meningkatkan
konsentrasi ion H+ di dalam air dan basa adalah suatu spesies yang akan
meningkatkan konsentrasi ion OH- di dalam air, sedangkan teori asam basa
menurut Bronsted-Lowry yaitu asam didefinisikan
sebagai sebuah molekul atau ion yang mampu melepaskan atau mendonorkan kation hidrogen (proton, H+) dan basa sebagai spesi kimia yang mampu
menarik atau menerima kation hidrogen (proton), dan teori asam basa menurut
Lewis yaitu asam adalah spesi
yang dapat membentuk ikatan kovalen dengan akseptor pasangan elektron bebas
dari spesi yang lain dan basa adalah spesi yang dapat membentuk ikatan kovalen
melalui donator pasangan elektron bebas kepada spesi yang lain. ( Belajar
kimia, 2009 )(Ziessow,D.,2007)
Titrasi merupakan suatu metode
untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah
diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi
yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatan reaksi
asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi redoks untuk titrasi
yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi kompleksometri untuk titrasi
yang melibatan pembentukan reaksi kompleks. Titrasi asam basa melibatkan asam
maupun basa sebagai titer ataupun titran. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi
penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan
sebaliknya. ( Belajar kimia, 2008 )(Gressangga,W.,2010)
C. WAKTU DAN TEMPAT
Praktikum
kimia dasar dilaksanakan pada hari selasa tanggal 27 maret 2012 pukul 15:30–17:00
WIB di laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas
Palangka Raya.
D. BAHAN DAN ALAT
Bahan yang
digunakan adalah : larutan HCl, larutan CH3COOH, larutan NaOH,
larutan Mg(OH)2, NaOH 50 ml, phenolphtalein 3 tetes, aquades 5 ml,
HCl 20 ml, dan kertas saring. sedangkan alat yang digunakan adalah : pH paper
universal, buret 1 buah, corong, botol semprot 1 buah, pipet gondok 10 ml 1
buah, gelas kimia 250 ml 1 buah, dan gelas erlenmeyer 250 ml 2 buah.
E. PROSEDUR KERJA
Prosedur
kerja sifat asam dan basa senyawa adalah :
a. Mengambil 4 buah pH paper universal dan 4 buah kertas
lakmus.
b. Memasukkan kedalam masing-masing larutan.
c. mengamati perubahan yang terjadi.
d. Mengulangi sekali lagi dan catat hasilnya.
e. Membandingkan hasil dari pH paper universal dan kertas
lakmus.
Prosedur
kerja titrasi asam basa adalah :
a. Membersihkan buret dan membilas dengan NaOH yang akan
dipakai sebanyak 3 kali (5 ml), kemudian memasukkan larutan NaOH kedalam buret
menggunakan corong sampai volumenya melebihi skala nol buret, kemudian
menurunkan volume larutan NaOH pada buret sampai tepat skala nol,
b. Pipet 10 ml larutan asam yang akan ditentukan
konsentrasinya dengan menggunakan pipet gondok dan memasukkan kedalam labu erlenmeyer
dengan teknik yang benar.
c. Menambahkan aquades kedalam labu erlenmeyer 5 ml untuk
memebilas larutan yang menempel pada dinding labu erlenmeyer, menambahkan 3
tetes indikator phenolphtalein.
d. Melakukan titrasi dengan cara meneteskan larutan NaOH
dari buret secara perlahan-lahan tetes demi tetes sampai larutan akan berubah
warna.
e. mencatat keadan akhir buret yang menunjukkan volume
larutan NaOH yang dipakai yakni selisih volume semula dengan volume akhir.
f. mengulangi percobaan sebanyak 2 kali ( lakukan duplo ).
g. Menghitung konsentrasi larutan yang telah dititrasi
dengan menggunakan rumus V1 . M1 = V2 . M2
F. HASIL PENGAMATAN
Tabel I. Hasil pengamatan sifat asam dan basa senyawa
NO
|
Bahan
|
Warna yang ditunjukkan
|
pH
|
Keterangan
|
1
|
HCl
|
Merah
|
1
|
Asam kuat
|
2
|
CH3COOH
|
Jingga
|
2
|
Asam lemah
|
3
|
NaOH
|
Biru Tua
|
10
|
Basa kuat
|
4
|
MgO4S
|
Hijau muda
|
5
|
Asam lemah
|
Tabel II. Hasil pengamatan tritasi asam basa
Bahan
|
Indikator
|
Titrasi
|
Hasil Akhir
|
|||
Nama
|
Jumlah
|
Nama
|
Jumlah
|
Nama
|
Jumlah
|
Warna
|
HCl
|
10 ml
|
Aquades PP
|
5 ml/3
tetes
|
NaOH
0,1 N
|
3,2 ml
|
Merah Muda
|
Rumus menghitung
konsentrasi larutan HCl adalah :
=Jumlah larutan titrasi
=Dimana titrasi dibentuk
= 10 ml M2 = 0,1 M 10 x = 0,32
= ? V1
. M1 = V2 . M2
x = 0,32/10
= 3,2 ml 10 . x =3, 2. 0,1 x
= 0,032
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan
tabel I. Hasil pengamatan sifat asam dan basa senyawa, senyawa yang bersifat
asam adalah HCl, CH3COOH,
dan MgO4S. asam adalah
salah satu sifat suatu zat baik yang berbentuk larutan maupun non pelarut,
sifat dari asam yaitu terasa masam, korosif, dan beracun. larutan HCl bersifat asam kuat, pH 1, dan
berwarna merah, sedangkan CH3COOH
bersifat asam lemah, pH 2, dan berwarna
Jingga, dan MgO4S bersifat
asam lemah, pH 5, dan berwarna hijau muda. senyawa yang bersifat basa adalah NaOH. basa adalah salah satu sifat
suatu zat baik yang berbentuk larutan maupun non pelarut, sifat dari basa yaitu
terasa pahit, korosif, dan beracun. larutan NaOH bersifat basa kuat, pH 10, dan berwarna biru Tua. dan untuk
mengetahui suatu senyawa tersebut bersifat asam kuat, asam lemah, basa kuat,
dan basa lemah yaitu dengan hidrolisis. Hidrolisis adalah terurainya garam
dalam air yang menghasilkan asam atau basa bila kation yang terhidrolisis maka akan dihasilkan larutan
yang bersifat asam. Bila anion yang terhirolisis maka akan dihasilkan larutan
yang bersifat basa.
persamaan
reaksinya adalah :
HCl à
H+ + Cl-
CH3COOH à
CH3COO- + H+
NaOH à
Na+ + OH-
Berdasarkan
tabel II. hasil pengamatan titrasi asam basa. senyawa HCl berjumlah 10 ml, indikator aquades pp 5 ml dan 3 tetes, dititrasi NaOH 3,2 ml, dan menghasilkan warna merah muda. dan untuk
menghitung molaritas larutan HCl
adalah NaOH 3,2 ml dikali dengan 0,1
molaritas titran dan menghasilkan 0,32 molaritas lalu 0,32 dibagi dengan 10
jumlah larutan yang dititrasi dan menghasilkan 0,032 molaritas.
H. KESIMPULAN
Kesimpulan
dari praktikum sifat asam dan basa senyawa,asam adalah suatu zat yang dapat
memberi proton (Ion H+)dari suatu basa.Asam memiliki PH<7.Basa adalah senyawa kimia yang menyerap Ion
hydronium ketika dilarutkan dalam air,Basa memiliki PH>basa.Titrasi
merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat
lain yang sudah diketahui konsentrasinya. titrasi biasanya dibedakan
berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh
bila melibatan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa, titrasi
redoks untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi
kompleksometri untuk titrasi yang melibatan pembentukan reaksi kompleks titrasi
asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titran. titrasi
asam basa berdasarkan reaksi penetralan. . Kadar larutan asam ditentukan dengan
menggunakan larutan basa dan sebaliknya. titran ditambahkan titer sedikit demi
sedikit sampai mencapai keadaan equivalen ( artinya secara stoikiometri titran
dan titer tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai titik equivalen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar