A. TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan praktikum yaitu :
1.
Mengetahui
kelarutan dari karbon alifatis dan aromatis.
2.
Mengamati dengan
seksama perubahan reaksi yang terjadi
B. Dasar
teori
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa
karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa
karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon.Berdasarkan
susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan
besar, yaitu senyawa alifatik dan
senyawa siklik. Senyawa alifatik
jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi
ikatan-ikatan tunggal saja. Senyawa alifatik
tak jenuh adalah
senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap
tiga. Jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna.misalnya minyak tanah,bensin, gas alam,dan plastik.
( _.2008 )
Senyawa
organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung ikatan karbon dengan
hidrogen (kecuali karbida, karbonat dan oksida karbon). Contoh senyawa organik
: protein, karbohidrat, lemak, asam lemak, asam amino, asam format dan sebagainya.
Contoh senyawa anorganik : air, karbon dioksida, alkohol, natrium khlorida,
asam karbonat, dan lain-lain.Perbedaan antara kimia
organik dan anorganik adalah ada/tidaknya ikatan karbon-hidrogen.
( Rudi,2010 )
Adapun
sifat-sifat dari senyawa hidrokarbon diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Semua hidrokarbon
merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak larut dalam air. Jika suatu
hidrokarbon bercampur dengan air, maka lapisan hidrokarbon selalu di atas sebab
massa jenisnya lebih kecil daripada 1.Pelarut yang baik untuk hidrokarbon
adalah pelarut nonpolar, sepertiCCl4 atau eter. 2)
Makin banyak atom C, titik didih makin tinggi. Untuk hidrokarbon yang berisomer
(jumlah atom C sama banyak), titik didih makin tinggi apabila rantai C makin
panjang (bercabang sedikit). 3) Pada suhu dan tekanan biasa, empat alkana yang
pertama (CH4sampai C4H10) berwujud gas. Pentana (C5H12) sampai
heptadekana(C17H36) berwujud cair,
sedangkan oktadekana (C18H38) dan seterusnya berwujud padat. 4) Jika
direaksikan dengan unsur-unsur halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2),maka atom- atom H pada alkana mudah mengalami
substitusi (penukaran) oleh atom- atom halogen. 5) Alkana
dapat mengalami oksidasi dengan gas oksigen, dan reaksi pembakaran ini selalu menghasilkan energi. Itulah
sebabnya alkana digunakan sebagai bahan bakar. Secara rata-rata, oksidasi
1 gram alkana menghasilkan energi sebesar 50.000 joule.
Dan sifat
dari senyawa
organik
diantaranya adalah Sifat fisik :
Non polar, tarik-menarik antar molekul lemah, tidak larut dalam air, larut
dalam senyawa organik (non polar) dan sedikit polar. Pada suhu kamar dan
tekanan 1 atm : C1 – C4 = gas (tidak berbau)
,C5 – C17 = cair (berbau
bensin),C18 – dst = padat
(tidak berbau),
Titik didih senyawa rantai lurus > titik didih senyawa rantai bercabang. Sifat kimia : Kurang reaktif dibanding senyawa
organik yang memiliki gugus fungsi,Tidak
bereaksi dengan asam (stabil),
Dapat bereaksi dengan halogen Contoh : CH4 : metana CH3 : metil dan C2H6 : etana C2H5 :
etil.
(
Tiston,2009 )
Manfaat mempelajari senyawa hidrokarbon dan senyawa
organik adalah senyawa hidrokarbon memiliki senyawa karbon yang hanya tersusun
dari hidrogen dan atom karbon.senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari
sering kita jumpai atau pakai yaitu minyak tanah,bensin,gas alam dan
plastik.dan senyawa organik memiliki senyawa yang mengandung karbon,banyak
di antara senyawaan organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan
komponen penting dalam biokimia dan dalam
tubuh kita.
C.
WAKTU
DAN TEMPAT
Praktikum kimia dasar dengan materi “Identifikasi Senyawa Hidrokarbon
dan Senyawa Organik Jenuh dan Tidak Jenuh”, dilakukan pada hari selasa, tanggal
24 april 2012 pukul 15.30-17.00 WIB. Bertempat di laboratorium Jurusan Budidaya
Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya.
D.
ALAT
DAN BAHAN
Adapun
alat yang digunakan dalam praktikum kimia dasar dengan materi“Identifikasi
Senyawa Hidrokarbon dan Senyawa Organik Jenuh dan Tidak Jenuh” yaitu Tabung
reaksi, Erlenmeyer, Pipet tetes, Kapas sebagai penutup, dan Gelas ukur.
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu Benzena (C6H6), Etanol (C2H5OH), Aquades,
Kristal Iodiun, Asam Sulfat, Parafin, dan Minyak kelapa.
E.
PROSEDUR
KERJA
1.Prosedur kerja pembuatan Hidrokarbon
Alifatis (Alkana)
- Memasukkan 1 ml asam sulfat
pekat kedalam taabung reaksi
- Menambahkan 1 ml alkana (parafin cair)
- Mengocok hingga berubah warna dan
mengamati
- Mengulangi percobaan sekali lagi
2. Prosedur kerja
pembuatan Hidrokarbon Aromatis (Benzena)
- Menyediakan 2 tabung reaksi dan masing-masing
tabung diisi dengan 1 ml aquades
- Menambahkan 1 ml etanol pada tiap-tiap tabung
kemudian menetesi dengan benzena pada masing-masing tabung sebanyak 1 ml
secara perlahan-lahan
-Mengamati perubanah yang terjadi
-Mengulangi percobaan sekali lagi
3.Prosedur kerja pengamatan sifat benzena sebagai
pelarut
-Menyediakan 6 tabung reaksi; 3 tabung masing-masing
diisi 1 ml aquades dan 3 tabung yang lain yakni 4, 5, 6 masing-masing diisi
dengan 1 ml benzena
-Pada tabung 1, 2 dan 3 yang berisi aquades
menambahkan 1 ml parafin pada tabung 1, 1 ml minyak kelapa pada tabung 2 dan 1
gr kristal iodium pada tabung 3
-Mengulangi perlakuan diatas terhadap tabung 4, 5
dan 6 yang berisi benzena
-Mengulangi sekali lagi
F.
HASIL
PENGAMATAN
Tabel
1. Hasil pengamatan Hidrokarbon Alifatis (Alkana)
No
|
Bahan mula-mula
|
Bahan yang ditambahkan
|
Hasil
|
||||
Nama |
Jumlah |
Warna |
Nama |
Jumlah |
Warna
|
||
1
|
Asam sulfat pekat (H2SO4)
|
1 ml
|
Bening
|
Parafin cair
|
1 ml
|
Bening
|
Terdapat 2 lapisan cairan,bagian atas kental dan
berwarna putih bagian bawah encer dan berwarna bening kekuningan.
|
Tabel 2.
Hasil pengamatan Hidrokarbon Aromatis (Benzena)
No
|
Bahan mula-mula |
Bahan yang ditambahkan
|
Hasil
|
||||
Nama
|
Jumlah
|
Warna
|
Nama
|
Jumlah
|
Warna
|
||
1
|
Aquades
|
1 ml
|
Bening
|
Terdapat 3 lapisan cairan,cairan pada lapisan atas
berwarna putih pekat,pada bagian tengah terdapat gelembung,pada bagian bawah
terdapat cairan berwarna bening.
|
|||
2. Benzena
|
1 ml
|
Bening
|
|||||
2
|
Etanol
|
1 ml
|
Bening
|
Terdapat 3 lapisan cairan,cairan pada lapisan atas
berwarna putih pekat,pada bagian tengah terdapat gelembung,pada bagian bawah
terdapat cairan berwarna bening.
|
|||
2. Benzena
|
1 ml
|
Bening
|
Tabel
3. Hasil pengamatan sifat benzena sebagai pelarut
No
|
Bahan mula-mula
|
Bahan yang ditambahkan
|
Hasil
|
||||
Nama
|
Jumlah
|
Warna
|
Nama
|
Jumlah
|
Warna
|
||
1
|
Aquaddes
|
1 ml
|
Bening
|
Kristal iodium
|
1 gram
|
Hitam
|
Kekuningan
|
2
|
Aquaddes
|
1 ml
|
Bening
|
parafin
|
1 ml
|
Bening
|
Putih kental,gelembung,bening
|
3
|
Aquaddes
|
1 ml
|
Bening
|
Minyak kelapa
|
1 ml
|
Kuning
|
Kuning,gelembung,bening
|
4
|
Benzena
|
1 ml
|
Bening
|
Iodium
|
1 gram
|
Hitam
|
Merah pekat
|
5
|
Benzena
|
1 ml
|
Bening
|
Parafin
|
1 ml
|
Bening
|
Bening
|
6
|
Benzena
|
1 ml
|
Bening
|
Minyak kelapa
|
1 ml
|
Kuning
|
Kuning muda
|
G.
PEMBAHASAN
Dari hasil
pengamatan pada tabel 1 yaitu pengamatan hidrokarbon alifatis (alkana) , bahan
yang digunakan adalah Asam sulfat
pekat (H2SO4) denga jumlah 1 ml dengan warna bening
kemudian ditambahkan dengan parafin cair dengan jumlah 1ml yang mempunyai warna
bening, kemudian dicampurkan lalu digoyang dan
hasil dari reaksi tersebut Terdapat 2 lapisan cairan,bagian atas kental dan berwarna putih bagian
bawah encer dan berwarna bening kekuningan.
Dari hasil
pengamatan pada tabel 2 yaitu pengamatan hidrokarbon aromatis (benzena). Baha yang digunakan adalah aquades dengan jumlah sebanyak 1
ml yang mempunyai warna bening, kemudian ditambahkan etanol dengan jumlah1 ml
yang mempunyai warna bening dan benzena sebanyak 1 ml, kemudian dicampur dan
diteteskan, hasil dari reaksi ini adalah Terdapat 3 lapisan cairan,cairan pada lapisan atas berwarna putih
pekat,pada bagian tengah terdapat arna Putih kental,gelembung,bening
Dari hasi pengamatan pada tabel 3 Hasil
pengamatan sifat benzena sebagai pelarut. Pada percobaan 1 bahan yang digunakan
yaitu aquades dengan jumlah 1ml yang mempunyai warna bening kemudian
ditambahkan dengan kristal iodium dengan
jumlah sebanyak 1 gram yang mempunyai warna hitam kemudian diperlakukan
dengan cara dicampurkan dan hasil akhir dari reaksi ini terdapat warna kekuningan. Pada percobaan yang ke 2 bahan mula mula yang digunakan yaitu aquades
dengan jumlah 1ml yang mempunyai warna bening kemudian bahan yang ditambahkan yaitu parafin dengan jumlah 1ml yang
mempunyai warna bening
kemudian dicampurkan dan hasil dari reaksi ini terdapat warna Kuning,gelembung,bening. Pada percobaan yang ke 3 bahan mula mula yang digunakan yaitu aquades
dengan jumlah 1ml yang mempunyai warna bening kemudian bahan yang ditambahkan yaitu minyak kelapa dengan jumlah
sebanyak 1ml
yang mepunyai warna kuning
kemudian dicampurkan
sehingga hasil dari reaksi ini berwarna
kuning,gelembung,bening. Pada percobaan yang ke 4 bahan
mula mula yang digunakan yaitu benzena dengan jumlah sebanyak 1ml dengan warna
bening dan bahan yang ditambahkan iodium
dengan jumlah sebanyak 1gram dengan
warna hitam kemudian dicampurkan
dan hasil dari reaksi ini larutan berwarna merah pekat. Pada
percobaan yang ke 5 bahan mula mula yang digunakan yaitu benzena dengan jumlah
sebanyak 1ml dengan warna bening dan bahan yang ditambahkan yaitu parafin dengan jumlah 1ml yang
mempunyai warna bening
kemudian dicampurkan dan hasil dari reaksi ini larutan bening. Pada
percobaan yang ke 6 bahan mula mula yang digunakan yaitu benzena dengan jumlah
sebanyak 1ml dengan warna bening dan bahan yang ditambahkan yaitu minyak kelapa dengan jumlah sebanyak 1ml yang mempunyai warna kuning kemudian bahan
tersebut dicampurkan dan menghasilkan larutan berwarna kuning muda.
H.
KESIMPULAN
Untuk
Mengetahui kelarutan dari hidrokarbon alifatis dan aromatis, yaitu pada
hidrokarbon alifatis, hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan
karbonnya merupakan ikatan tunggal, sedangkan pada hidrokarbon aromatis,
hidrokarbon dengan rantai tertutup dan merupakan ikatan rangkap 2 dan rangkap 3 yang terdiri 6
atom C yang membentuk rantai benzena
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar